Senin, 11 Juli 2011

Natas Angin 9-10 Juli 2011

The AVA Adventure Army kembali menunjukkan existensinya. Petualangan kali ini adalah pendakian puncak natas angin, salah satu puncak gunung muria Jawa Tengah. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini bahwa track yang ada sepanjang jalan menuju puncak natas angin memang cukup ekstrim dan menantang, Salah satunya terdapat di area mohawk area, dimana jalan yang kita lewati lebarnya kurang dari 1m, sempit sekali, dengan pemandangan jurang yang sangat dalam di sisi kiri dan kanan jalan, hembusan angin yang kencang bisa saja menyebabkan olengnya tubuh kita dan berpotensi jatuh ke dalam jurang, maka dari itu setiap anggota pendakian telah di wanti-wanti sebelumnya agar selalu konsentrasi penuh, waspada, dan juga berdoa untuk keselamatannya masing-masing.



Gambar ini adalah gambar Gapura masuk menuju Pesanggrahan atau Pertapaan Eyang  Abiyoso. Diambil sekitar pukul 5 sore, jadi gambarnya agak gelap karna kurang lighting. Pendakian kali ini melibatkan 6 personil. terlihat digambar 5 orang, d'manto nyang njepret tu gambar, hohoho...^^





 Naaa.....nyang pake jaket merah itu d'manto--->>








Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam, kami sampai di Pesanggrahan. Cuaca cerah, bintang bertaburan, bulan pun bersinar terang, kabut cuma terlihat di pucuk-pucuk puncak dan tidak begitu tebal, suhu udara juga tidak begitu dingin, jadi kami putuskan untuk membangun tenda di belakang bangunan pesanggrahan.

Tidak disangka-sangka cuaca berubah begitu cepat, awan mendung yang gelap tiba-tiba datang menyelimuti malam itu, tetesan air hujan pun mulai berjatuhan, semakin banyak tetesan gerimis yang turun membuat kami sedikit panik, kami pun bergegas mengemasi barang-barang dan memasukkannya ke dalam tenda, brezzz.....hujan pun turun dengan derasnya, tetes-tetes air mulai menembus tenda, kami pun semakin panik, d'manto memutuskan untuk mengevakuasi barang-barang kami ke tempat yang lebih aman, hujan yang tak kunjung reda membuat rencana pendakian hampir di batalkan mengingat track yang akan ditempuh cukup beresiko.

Seperti yag tampak dibelakang saya, Akhirnya hujan reda sekitar pukul 5 pagi tadi, dengan hujan seperti itu pastinya membuat medan akan menjadi semakin licin, tapi semangat kami untuk melanjutkan pendakian telah bulat, demikian reporter Aan drie AVA  tipi melaporkan dari pesanggrahan desa rahtawu, Kudus, Jawa Tengah...^^





dan kami pun mulai pendakian sekitar pukul 07.30 pagi. Seperti biasa sebelum berangkat kita berdo'a untuk keselamatan selama pendakian, dan topho-topho dulu pastinya, hohoho....;))







Checkpoint I, terdapat bangunan yang memang sengaja dibuat untuk para pendaki dan petapa.






Checkpoint II, tidak terdapat bangunan peristirahatan, tempat nya bisa untuk 1 tenda, lumayan rata, tapi kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke puncak.







Ini dia beberapa gambaran tentang track perjalanan ke puncak Natas Angin...^^








woww.... bikin merinding kalau liat bawah kiri dan kanan...
Karena dia adalah pegawai agraria, maka sesampainya di puncak, dengan dedikasi tinggi terhadap pekerjaannya, dia mulai mengukur luas tanah puncak dan menandai-nya dengan pasak agraria, well done san, wkwkwk....:p
 nice view haa...??
Mungkin karena sulit membaca, dia mulai mencoba mengeja satu persatu kata yang terdapat pada ava flag tersebut, hohoho....^^
 Tidak bisa meninggalkan masa  lalunya sebagai matador kondang dari alugoro, dia pun bergaya  layaknya matador dengan tanpa disengaja, mungkin reflek atau mungkin juga insting matador yang  masih melekat di dalam dirinya, gigigiggzzz....;))



Gaya-nya mirip ma nyang di atas si, tapi dia bukan bergaya matador, ini adalah gaya asisten jagal sapi yang sedang menutupi penjagal saat melakukan proses penyembelihan, woww....terlihat sangat terlatih dan profesional kan...???gagagaggzz....:D
Seperti biasa mbah moden selalu melakukan ritual-ritual di dalam setiap pendakian yang di ikutinya, nyang ini bukan ritual nuwun sewu, bukan ritual amit-amit, bukan juga ritual kulo nuwun, ini adalah ritual trimako, dan colok cantik untuk HK 2 hari yang akan datang, wkwkwkwk.....=))
Dia memang kurang mujur saat pendakian kali ini, saat pengevakuasian barang dia terpeleset lumut licin di tangga belakang pesanggrahan, waktu tiba di puncak kabut tebal datang menutupi pemandangan yang indah, dan yang terakhir waktu turun pendakian dia harus beradu ilmu dan kesaktian dengan batu gunung, duel tersebut dinamai duel maut " Jidat VS Batu Gunung". Dengan batu gunung sebagai pemenang sekaligus juara bertahannya, akibat dari duel tersebut D'manto harus mengakui ketangguhan dari batu gunung dengan menderita luka yang cukup serius pada jidat kanannya seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Luka pada jidat kanan D'manto akibat dari duel  maut


Sesi topho-topho di puncak Natas Angin......^^
Kami pun menyempatkan diri bermain sepak bola di puncak Natas Angin agar tetap fit untuk menghadapi seleksi tim nas nanti.....:p
Dibelakang terlihat sebuah bangker tua berumur ratusan tahun, di duga bangker tersebut adalah tempat persembunyian para prajurit perang vietnam, berikut yang informasi yang kami langsir dari eyang Ady Kurniawan, veteran perang vietnam yang kabur di masa itu, gagagagzzz....
Ayo kita main tebak-tebakan. bisakah anda membedakan mana yang di puncak gunung dan mana yang di tembok belakang rumah...??hahahha.....






video pendakian puncak  natas angin : part 1 : Natas Angin 2011 part (1)
                                                          part 2 : Natas Angin 2011 part (2)









2 komentar:

  1. Video Natas Angin Part (2) kog ga bisa di buka gan??

    BalasHapus
  2. Lanjutkan tongkat es tape@ yang telah kau pegang.......Lanjutkan tongkat es tape@ yang telah kau pegang.......

    BalasHapus